Pages

Jumat, 03 Oktober 2014

Cek Verifikasi Data PTK Dapodik Terbaru 2014

LOGIN MENGGUNAKAN NRG/NUPTK

Setelah menyelesaikan sinkronisasi dapodik, tugas selanjutnya bagi Operator Sekolah yaitu melakukan verifikasi data PTK yang telah terkirim ke server. Tugas untuk melakukan pengecekan validasi data PTK ini tidak kalah sulitnya seperti saat melakukan entry dan sinkronisasi data aplikasi dapodik. Hal ini disebabkan karena proses pengecekan verifikasi data PTK ini dilakukan satu persatu secara manual, belum ditambah lagi oleh server down yang cukup menyita waktu dan pikiran.

Mengingat pentingnya proses cek verifikasi data PTK tersebut, berikut ini kami akan memberikan beberapa link alternatif yang bisa digunakan untuk verifikasi data PTK tahun 2014.

Silahkan Anda coba satu persatu beberapa link di bawah ini :
  1. http://223.27.144.195
  2. http://223.27.144.195:8081
  3. http://223.27.144.195:8082
  4. http://223.27.144.195:8083
  5. http://223.27.144.195:8084
  6. http://223.27.144.195:8085
  7. http://223.27.144.195:8086
  8. http://223.27.144.195:8087
  9. http://223.27.144.195:8088
  10. http://223.27.144.195:8089
Kami akan melakukan update jika sewaktu-waktu terdapat penambahan link alternatif lainnya.

Sekian info tentang cek verifikasi data PTK Dapodik terbaru 2014, semoga bermanfaat. 

Jumat, 22 Agustus 2014

Peduli pendidikan, Google buat 'ruang kelas' di dunia maya



Merdeka.com - Google sebelumnya diklaim telah menguasai pasar gadget sekolah-sekolah Amerika lewat laptop Chromebook. Kini, Google berniat melangkah lebih jauh dengan mengenalkan Google Classroom. Apa itu?

Google Classroom merupakan sebuah aplikasi lintas platform (PC dan mobile) yang memungkinkan seorang guru dan siswa membuat kelas di dunia maya. Lebih jauh, seorang guru bisa mendistribusikan tugas, mengumpulkan, dan menilai tugas-tugas tersebut via Google Classroom, Engadget (12/08). Aplikasi ini memiliki tampilan yang rapih dan terorganisir serta membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih cepat dan murah.
Uniknya, guru pun bisa membuat sebuah diskusi kelas lewat Google Classroom. Bahkan, siswa bisa mengomentari dan memberikan saran untuk tugas teman 'sekelas' mereka yang lain. Tak pelak, Google Classroom bisa membuat siswa tidak perlu menghabiskan kertas dan peralatan tulis lain. Bukan tidak mungkin bila di masa depan Google Classroom bisa mengantikan kelas-kelas di sekolah seutuhnya.

Pembuatan Google Classroom sendiri tak lepas dari keinginan Google untuk membuat laptop Chromebook semakin diterima oleh masyarakat dunia, khususnya dunia pendidikan internasional.

Setelah diperkenalkan pada bulan Mei lalu, tak kurang dari 100.000 guru dari 45 negara di dunia ikut andil dalam menilai aplikasi baru Google, Google Classroom. Penggunaan secara internasional pun tidak memiliki banyak kendala sebab Google telah menyediakan hingga 42 bahasa di Google Classroom.

Rosemarie DeLoro, seorang guru asal New York, menyatakan selama 60 tahun dia mengajar tidak pernah sekalipun menggunakan komputer. Namun, sejak memiliki Chromebook dan Google Classroom di dalamnya, dia bisa dengan mudah memberikan 'PR' digital kepada murid-muridnya dan memberikan tanggapan secara langsung, kapan pun dan di manapun.

Jika berminat mencoba Google Classroom, Anda bisa mengaksesnya disini .

Siswa SMP Olah Nenas Jadi Bahan Bakar


Kegiatan Siswa SMP N 4 Banjit di Laboratorium Sekolah (TP.2011/2012)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa SMP Negeri 1 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, berhasil mengolah nenas menjadi bahan bakar alternatif untuk memasak.

"Sebelumnya sudah pernah mencoba dari bahan-bahan lain, sekarang kita coba dari daging buah nenas," kata Sutoyo, guru pembimbing SMP Negeri 1 Kota Balikpapan, Kamis (21/8).

Menurut dia, pembuatan bahan bakar alternatif itu cukup mudah sehingga para siswa dapat membuat sendiri dalam satu kali percobaan.

Awalnya, katanya, teknologi pemanfaatan nenas untuk bahan bakar tersebut, diperoleh dari Pertamina, termasuk alat-alat berupa diskolator.

"Baru empat bulan kita mencoba teknologi ini dan murid-murid juga langsung bisa asal ada bahannya," kata Sutoyo.

"Dari enam buah nenas ukuran besar dapat menghasilkan lima liter sari nenas murni," kata dia.

Sari nenas tersebut dicampur bahan lain, yaitu pupuk urea, NPK, dan ragi, lalu difermentasi selama tiga hari. Setelah difermentasi, lalu dimasak dalam alat bernama diskolator yang terbuat dari panci bertekanan tinggi yang dimodifikasi dengan pipa dan penunjuk temperatur. Salah satu pipa disambungkan dengan ember berisi air sebagai sistem pendingin.

"Kalau suhunya sudah mencapai 78 derajat celcius harus didinginkan," katanya.

Dari pemasakan tersebut menghasilkan etanol yang bisa menjadi bahan bakar untuk memasak.Etanol atau disebut juga etil alkohol yang mudah menguap dan terbakar dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Sutoyo, alkohol yang dihasilkan dari buah nenas tersebut tidak mudah menguap dibandingkan dengan spiritus.

"Ke depan kami ingin mencoba dari kulit nenas dan air kelapa, sehingga tidak ada limbah yang terbuang," katanya.